MONONDOK.COM,Luwuk—Mahasiswa KKN MB Angkatan XXXVIII Unismuh Luwuk Banggai resmi diserahterimakan kepada pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan.
Mahasiswa KKN MB yang diberangkatkan menggunakan kapal laut tiba di Pelabuhan Leme –Leme, Kecamatan Buko, Selasa 15 Juli 2025.
Peserta KKN MB diterima secara langsung oleh Wakil Bupati Serfi Kambey.
Wakil Rektor I Unismuh Luwuk, Dr. Agung K. Djibaran, memimpin langsung penyerahan mahasiswa mewakili Rektor Unismuh.
Turut mendampingi Wakil Rektor II Nirwan Muh Nur, Wakil Rektor IV Suma K. Saleh, Ketua LP3M Risno Mina, serta jajaran dosen pembimbing lapangan (DPL).
“Alhamdulillah, kami bersyukur atas sambutan yang sangat baik dari Pemerintah Kecamatan Buko, Buko Selatan, dan Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan,” ujar Dr. Agung dalam sambutannya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf dari Rektor Unismuh Luwuk yang belum sempat hadir. Rektor direncanakan hadir saat pameran pemberdayaan masyarakat sekaligus penarikan mahasiswa.
“Hari ini, lebih dari 150 mahasiswa telah tiba di lokasi. Sisanya sedang dalam perjalanan dari Luwuk,” jelasnya.
Unismuh Luwuk mengerahkan 362 mahasiswa dalam program KKN MB yang terbagi dalam tiga kategori: KKN Kota, KKN Reguler.
Sebanyak 250 di antaranya akan mengabdi selama 40 hari di Buko dan Buko Selatan.
Sebelum terjun ke lapangan, seluruh mahasiswa mengikuti pembekalan selama dua hari. Materi pembekalan fokus pada penerapan ilmu dan penguatan sinergi dengan program prioritas daerah.
Terutama program Desa Digital yang menjadi bagian dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Bangkep.
Unismuh Luwuk juga menugaskan mahasiswa dari Program Studi Bisnis Digital untuk mendukung promosi potensi desa melalui platform digital.
Dr. Agung menegaskan bahwa para mahasiswa akan membantu mempromosikan destinasi wisata lokal, seperti Batu Gong, sebagaimana disampaikan Camat Buko dalam sambutannya.
“Kami berharap promosi digital dapat menarik wisatawan dan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat desa,” tegas Dr. Agung.
Unismuh telah menempatkan mahasiswa di sejumlah desa dengan formasi 14–15 orang per posko.
Mereka akan menjalankan program kerja berbasis tematik dan non-tematik yang relevan dengan kebutuhan masing-masing desa.
Dr. Agung juga mengajak mahasiswa untuk aktif berkolaborasi dengan pemerintah desa, kecamatan, dan tokoh masyarakat dalam menyukseskan program pembangunan di daerah.
“Kami percaya mahasiswa mampu bersinergi dan berkontribusi dalam menyukseskan seluruh program desa, kecamatan, dan Pemerintah Kabupaten Bangkep melalui kegiatan KKN ini,” pungkasnya. ***