MONONDOK.COM,Luwuk—Dinas PUPR Banggai dapat melakukan rehabilitasi ruas jalan dalam Kota Luwuk dengan volume yang lebih besar tahun ini. Selain ruas jalan yang dijangkau makin banyak dan lebih panjang, rehabilitasi ruas jalan dalam kota juga tidak hanya merehabilitasi jalan rusak, seperti melapis ulang aspal yang menipis atau berlubang, tetapi juga meningkatkan kualitas jalan dari semula tidak diaspal menjadi diaspal.
Ini semua karena paket rehabilitasi infrastruktur jalan dalam Kota Luwuk ditopang oleh kenaikan anggaran signifikan dari Pemerintah Kabupaten Banggai.
Data mencatat, alokasi anggaran rehabilitasi jalan dalam Kota Luwuk mencapai Rp6,9 miliar, mencakup rehabilitasi pada 24 ruas jalan dengan total panjang 5,34 kilometer. Paket pekerjaan rehabilitasi jalan dalam Kota Luwuk dikerjakan oleh CV Tomori Karya Mandiri.
Anggaran tersebut hampir dua kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar Rp2 hingga 3 miliar.
Kepala Bidang Bina Marga PUPR Banggai, Fikri Dari, mengakui, anggaran sebesar Rp 3 miliar tidak cukup untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas kondisi jalan yang rusak.
Ia menyebutkan bahwa skema pengalokasian dana sebelumnya sering kali membuat proses penentuan lokasi perbaikan menjadi tarik-menarik.
“Dengan Rp 3 miliar, kita kesulitan memenuhi tuntutan warga. Sering kali harus tarik sana, tarik sini,” jelasnya.
Dari pengalaman tersebut, pihaknya mendorong agar anggaran ditingkatkan. Idealnya, kata Fikri, rehabilitasi jalan dalam kota Luwuk memerlukan dana antara Rp 7 hingga 10 miliar per tahun.
Sebab, kerusakan jalan, meskipun tampak kecil atau hanya selebar satu jalur roda dua, tetap bisa menimbulkan risiko kecelakaan, terutama di area padat seperti pusat kota.
“Kerusakan kecil pun bisa berbahaya,” tambahnya.
Dengan dukungan anggaran yang lebih memadai, Dinas PUPR optimistis mampu mempercepat penanganan kerusakan jalan serta meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan di dalam kota Luwuk. ***

















