MONONDOK.COM,Luwuk—Sampai akhir pekan kedua Juni 2025, paket proyek PUPR Banggai yang ditender dan telah diumumkan pemenangnya baru sekira tiga paket proyek.
Tiga paket proyek tersebut berada di Bidang Bina Marga, yang mencakup rehabilitasi jalan dalam Kota Luwuk dengan pagu anggaran Rp 6.999.871.716; paket kegiatan pembangunan Bronjong Jembatan Nambo Lempek, dengan pagu anggaran Rp 449.990.200, dan peningkatan ruas jalan Tirta Kencana – Pandan Wangi – Makapa sekira Rp 10 miliar.
Tender proyek yang awalnya direncanakan dilaksanakan pada akhir Februari 2025 itu molor hingga awal Mei 2025. Hal ini tak lepas dari pilkada Banggai 2025 yang berlanjut hingga PSU.
Seperti apa persiapan Dinas PUPR Banggai agar proyek-proyek tidak terlambat dilaksanakan dan tuntas sebelum akhir tahun?
Kepala Bidang Penataan Bangunan dan Infrastruktur Permukiman Ir I Putu Jati Arsana, ST,MT, yang dikonfirmasi, berharap penyedia jasa yang ikut tender dan memenangkan tender, benar-benar penyedia jasa yang siap melaksanakan kegiatan.
Ia, menekankan kepada penyedia jasa agar berani mengambil risiko, jika ingin mengikuti tender.”Kami tekankan kepada penyedia jasa agar berani ambil risiko, kalau tidak, jangan berani menawar,” katanya.
Mengacu pada pengalaman tahun sebelumnya, keterlambatan penyelesaikan proyek konstruksi karena sumber daya pekerja dan bahan baku material yang kadang harus didatangkan dari luar daerah.
Meski diliputi kekhawatiran, Jati Arsana, berharap, penyedia jasa yang memenangkan tender siap melaksanakan pekerjaan sehingga semua proyek konstruksi di Bidang PBIP dapat selesai tepat waktu.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Banggai, Fikri Dari, mengakui, pihaknya cukup khawatir dengan keterlambatan tender proyek. Namun, pihaknya sudah menyiapkan langkah dan strategi untuk mengatasi proyek agar proyek tak menyeberang tahun.
Ia, mengatakan, pihaknya akan memerpanjang waktu kontrak pelaksanaan pekerjaan, sehingga kontraktor atau penyedia jasa memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum akhir tahun.
Ia pun berharap, selama tahapan pelaksanaan kegiatan akan ditunjang dengan cuaca yang cerah, selain kesiapan peralatan, material dan tenaga kerja.“Selain peralatan dan material, salah satu penghambat dalam kegiatan pembangunan infrastruktur di Bidang Bina Marga adalah cuaca. Pekerjaan terhambat jika musim penghujan,” katanya.
Ia, optimistis dengan adanya kesiapan penyedia jasa pemenang tender, maka pekerjaan Bina Marga, terutama rehabilitasi maupun peningkatan jalan dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif lebih cepat.
Ia mengatakan, dalam pekerjaan rehabilitasi maupun peningkatan jalan, membutuhkan waktu relatif lebih lama pada saat pengujian mutu.
“Biasanya untuk tahapan pengaspalan jalan cenderung lebih cepat, seminggu dua minggu selesai. Berbeda saat masih tahapan pengujian mutu untuk menguji mutu base jalan, ini sangat tergantung pada cuaca. Jika timbunan pilihan dan base jalan diguyur hujan, maka pekerjaan akan terhambat karena harus dipadatkan kembali, untuk mendapatkan mutu yang dipersyaratkan,” katanya.
Ia berharap langkah memerpanjang kalender (waktu) kerja ini akan mengatasi masalah proyek menyeberang tahun.***

















