MONONDOK.COM,Luwuk—Memasuki tahun 2025 Unismuh Luwuk Banggai panen dosen bergelar doktor.
Setidaknya dalam dua bulan di awal tahun 2025, sebanyak 8 dosen Unismuh Luwuk Banggai berhasil menyelesaikan pendidikan doktoral dan resmi menyandang gelar doktor.
Adanya peningkatan kualitas dosen ini tak lepas dari komitmen Rektor Unismuh Luwuk Banggai, Dr Sutrisno K Djawa.
Amatan media ini, Rektor Unismuh Luwuk Banggai, selalu menegaskan spirit Unismuh Luwuk Banggai terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dosen dan mahasiswa.
“Saya tidak pernah menganggap enteng peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ibarat sebuah investasi, jika kita membangun gedung, gempa bisa membuatnya roboh. Namun, membangun sumber daya manusia adalah investasi yang tak akan pernah runtuh, selamanya,” ujarnya pada Senin 20 Maret 2023 silam.
Komitmen Rektor dalam peningkatan SDM ini tentu saja mendapatkan sambutan antusias dari sivitas akademika Unismuh Luwuk Banggai.
Kisman Karinda, mantan Dekan FISIP yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor III Unismuh Luwuk Banggai, optimistis Unismuh Luwuk Banggai sedang menyongsong kemajuannya. Hal ini, kata dia, tak lepas dari kehadiran Rektor yang mau terbuka dengan perubahan.
Rektor, menurut dia, memahami dengan benar apa yang diperlukan oleh perguruan tinggi.
Olehnya, ia tak segan menerima masukan dan mendukung inisiatif dosen maupun mahasiswa menuju kemajuan.
“Dan beliau adalah seorang pembelajar,” kata Kisman Karinda, saat berbincang dengan awak media ini pada 5 Februari 2025 lalu.
Ia, mengakui, dari awal menjabat sebagai Rektor Unismuh Luwuk Banggai salah satu misinya adalah mengubah performance SDM, dengan menyekolahkan dosen-dosen.
Dengan adanya peningkatan kualitas SDM, salah satu persyaratan akreditasi terpenuhi dengan baik.
Tak hanya itu, surplus SDM tersebut memungkinkan Unismuh Luwuk Banggai membuka program magister, yakni magister manajemen, pedagogi dan menyusul magister hukum.
Meski masih tetap menyokong peningkatan sumber daya manusia dosen, namun pembenahan fasilitas juga tak luput dari perhatian Rektor Unismuh Luwuk Banggai. Pembenahan fasilitas kampus II Unismuh Luwuk Banggai misalnya.
“Sebab sarana dan prasarana yang memadai itu juga merupakan salah satu prasyarat dalam akreditasi,” tegasnya. ***
